Gadis Berhijab Montok Digoyang Saat Ramadhan

“Yaa indah mbak..malem sabtu kemaren saya sempet mimpiin mbak gituan sama saya..sorry..”Jawabku. “…..ya ndak papa den…mmm..yo wis..lupain aja..” Serunya, dirinya melangkah ke dapur tanpa menantikan reaksiku selanjutnya. Bokepindo Begitu dirinya terhenyak di sampingku, aku langsung menerkamnya, menghimpitnya dibawah tubuhku serta ciumanku langsung mendarat dibibirnya. Udara dingin perkebunan teh ini membikin kami terus larut. Bongkahan pantat itu bergoyang2 dibalik daster, mungkin pakaian dalamnya sdh sempit, serta bayangan mengenai pahanya yg td pernah terkesan itu makin menggangguku. Aku menepuk2 keningku rugii kebodohanku. Perempuan bodoh, seruku dalam hati. Makin cepat makin baik, setan itu membisiki bertubi-tubi. Jam 8 mbak Juminten tiba, perasaanku tidak karuan ketika dirinya membuka pintu depan. Mbak Juminten melihat proses akhir tadi dengan akurat, dirinya memperhatikan wajahku yg meregang, matanya was2 melihat penisku memuntahkan cairan kental itu membaluri perutnya. “..mbak juga nyesel..”
” tapi kalo boleh jujur..maaf yaaa mbak..”
“Apa den..ngomong aja..”Jawabnya penasaran. “Ouhh..huuhuu..huhuu..deen..telah denn…sudaaah..” Rintihnya sambil memegang bahuku keras. Hari-hari selanjutnya berjalan normal, kami hanya berjumpa di akhir pekan, tidak ada bahasan lagi soal peristiwa itu. “Waduh..”Jawabku terputus. Posisi mbak Juminten telah menungging di depanku, belahan pantat itu mempertontonkan lubang anusnya. ” Jangan den..dosa….”Jawabnya ketakutan. “Jangan duduk di lantai mbak, dikursi aja, saya jadi gak enak” aku mengawali bicara.

Gadis Berhijab Montok Digoyang Saat Ramadhan

Related videos