“Tapi besok aja, kamu kan malem ini harus belajar.”
“Yahh, Mas Deni..”
“Udah besok aja”, kataku. Bokepindo Kok kelihatannya sedang ngobrol serius?”
“Ah, kamu ini!”, kata Tante Ida, “Selalu saja pengen tahu urusan orang.”
Aku hanya tersenyum sambil memandangi bocah kelas 2 SMU itu. Kata DJ tiga film yang kupinjam bagus-bagus. Kemudian Aryo membuka satu persatu kancing bajuku. “Begini nih Den, nanti malem Tante harus berangkat ke Palembang.”
“Ada acara apaan nih Tante?”
“Sepupu Tante menikah.”
“Ooo gitu, trus apa hubungannya dengan saya, Tante? Lalu ia mengulum kemaluanku yang berbulu. “Bukan, ah kamu ini, Den. Sepertinya karena aku makan sambel tadi sore, pikirku. Tak berapa lama aku tiduran, terdengar ketukan pada pintu kamarku. Tante mau ngajak saya ke Palembang ya?” tebakku asal. Reza mencibir, “Biarin”, katanya. “Eh DJ, aku mo dipinjemin yang mana nih?” tanyaku. Aku mulai membuka kaos yang sedang dipakainya, dan terlihat dadanya yang bidang, kulitnya yang putih bersih. “Matamu!” umpatku pelan. “Mas Deni tahu Aryo bohong, sekarang cerita kenapa? Isinya kok cowok semua?”, tanya Aryo. Kata DJ tiga film yang kupinjam bagus-bagus. Aku terdiam sesaat. Aku dan Aryo mengantarnya hingga ke Stasiun Tugu. “Lho, kok jadi marah?” tanya DJ. Dia agak sedikit kecewa.Akhirnya kami sampai rumah, dan Aryo langsung masuk kamarnya di rumah induk.
