Jam enam kurang satu menit, masih dengan tubuh basah aku keluar dari kamar mandi karena telepon berbunyi. Bokepindo Dalam hati aku bertanya, koq tumben ngobrolnya lancar gini. Rata-rata mereka tercebur ke dunia pengajian (pengasah bijian -> sorry bahasa ‘penerbangan’) diawali dengan latihan pacaran dengan beberapa Co-pilot, Captain, pramugara, atau penumpang yang kebetulan satu hotel. tak tampak lagi kepiluan di matanya. baru sekali ini aku ngrasain yang kaya gini….. srrruuuuutttt….!….. Sedang Sari dan Noni tampak kelelahan duduk di belakang mobil yang mengantarkan kami ke hotel tempat kami biasa beristirahat. kuturunkan lidahku ke arah lehernya,
menggelinjang, matamnya terpejam, tangannya bergidik seperti menahan gelombang perasaannya sendiri…. ah untung sempet istirahat pikirku… Aku buka dasi, ID, wing, bolpoint lalu kuletakkan diatas meja dengan rapi beserta topi petnya. Sementara Captain Frank – (instrutur terbangku yang funky dan hobby tidur saat pesawat telah level di puncak ketinggian) – masih terdengar dengkurnya yang nyaring. ceritanya ditempat tidur sambil kupeluk. “hhhhHHhhh…..hHHHHHhhhhhHH…..” napasnya mulai memburu…. belum tiga menit pintu terbuka dengan cepat, ana masuk lalu menutup pintu dengan cepat pula. kamu mirip sama almarhum mantanku yang di solo…” aku bengong… Ternyata, cara ku berjalan, berbicara dan becanda sangat mirip dengan pacarnya yang telah tiada.trus sejarahnya dia depresi trus dibawa ke Tarakan
