“Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?” balasnya. Rob.. Bokepindo Aku refleks memejamkan mata dan Om Robert kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. “Aeeh.. aah..!” “Rin, kamu kok seksi banget sih..? Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Robert. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.” “Makasih, Bi.” jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Robert. Om ditinggal sendirian nih.” balas Om Robert sambil memasang kimono di tubuhnya. ampun deh..!” Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Robert berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur.
