Samar-samar terlihat puting susunya dari balik baju tidurnya yg tipis.“Kirain Tante sudah tidur… hehe”, kataku asal-asalan sambil berjalan hendak keluar dari kamar.“Edo… bisa tolong pijitin badan Tante? Bokepindo Memeknya sekarang terbuka lebar. Kita keluar bareng saja yuk…. Aq berjalan ke arah TV, bermaksud mematikannya. Beberapa menit aq bermain-main dengan memeknya.Tante Sinta hanya bisa mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat. “Pernah… pakai vibrator… cobain saja deh… lebih sempit loh di sini… Tante kepingin nyoba dimasukin 2 lubang sekaligus.”“Ok!” aq kembali membungkuk, kujilat bagian sekitar anusnya untuk melicinkannya.Kulihat Tante Sinta merintih-rintih ketika vibrator kugoyang agak cepat, tetapi ia tdk bisa banyak meronta karena tangannya masih terikat kuat ke jeruji tempat tidur. Setelah beberapa saat memeknya mulai basah. Nampaknya ia masih terbayang-bayang atas peristiwa tadi dan belum sadar atas apa yg kulakukan sekarang padanya. Tdk ada bau tdk enak sama sekali, Tante Sinta rajin menjaga kebersihan memeknya aq kira. Pegel nih semua”, terdengar suara helaan nafas panjang, dan suara kain jatuh ke lantai.Saat aq berbalik hendak menjawab, kulihat Tante Sinta sudah kembali tidur tengkurap di tempat tidur, tapi kali ini tanpa baju tidur, satu-satunya yg masih dikenakannya adalah celana dalamnya.“Ya…” hanya itu saja yg bisa keluar dari mulutku.
