Sperma Sonypun tampak meleleh keluar dari dari lubang vagina Devi dan membasahi lantai.Sony dan Devi masih membiarkan tubuh mereka bugil dan menghayati serta merasakan kenikmatan yang luar biasa dan baru mereka dapati. Bokepindo “Kau tak menyesal Dev kehilangan keperawananmu?”, tanya Sony ragu. “Maksudmu?”. “Belum tahu dong, baru saja mulai”. Sony pun segera menghisap cairan itu dan menyedotnya sampai licin tandas. Sony tampak terkejut mendengar rintihan Devi, dia tidak menduga walau telah banyak cairan vagina Devi yang keluar, Devi masih merasakan kesakitan. Suasana rumah yang sepi membuat mereka berdua leluasa menumpahkan kasih sayang selama ini terkekang oleh aturan orang tua. Putaran pantatnya membuat penis Sony seperti mengaduk-aduk vagina Devi. Tanpa ba.., bi.., Bu lagi dibenamkannya kepala Sony diantara kedua paha Devi. “Dev, Hmm”. “Hmm.., aumm.., aah.., uhh.., oohh.., ehh”. “Aku mencintaimu Dev, kita kan bersama selamanya”. Penis Sony masih terlihat menegang, menjulang seakan belum puas dengan tugas pertamanya. Tanpa ba.., bi.., Bu lagi dibenamkannya kepala Sony diantara kedua paha Devi. “Kau tak menyesal Dev kehilangan keperawananmu?”, tanya Sony ragu. Nafsu Sony bertambah beringas melihat vagina yang ditumbuhi bulu-bulu halus, ditekuknya lutut Devi dan dibukanya paha Devi. “Kau cantik Dev, aku ingin mencurahkan kasih sayangku padamu”, bisik Sony sambil lidahnya menjilati daun telinga
