Bagaimanapun aku lelaki normal. Bokepindo Tapi sudah beberapa orang pemuda seusiaku yang jadi korban. Saat melihat buku tabungan, aku tersenyum sendiri. Bahkan dia memberikan daftar makanan khusus untukku.Terus terang, aku merasa tidak enak karena diperlakukan istimewa. Aku memang sudah bertekad untuk kembali ke desa, dan tidak ingin datang lagi ke Jakarta.Dari hasil tabunganku selama bekerja dan menjadi pemuas nafsu Nyonya Wulandari, aku bisa membuka usaha di desa. “Mobilnya mogok, Nyonya..?”, tegurku dengan sikap ramah. “Kerja apa, Nyonya..?” tanyaku langsung semangat. Aku berteduh di bawah pobon, sambil menghilangkan pegal-pegal di kaki.Setiap hari aku berjalan. Nggak tahu ya kenapa, tiba-tiba saja mogok”, sahutnya sambil memandangiku penuh Curiga. Aku sendiri yang menjemputnya di bandara. Begitu juga yang terjadi denganku. “Okh, aah..!”Nyonya Wulandari melipat kedua kakinya di belakang pinggangku. Itupun hanya sekali saja dalam sehari.Di bawah kerindangan pepohonan, aku memperhatikan mobil-mobil yang berlalu lalang. Semuanya aku simpan di bank. “Jangan datang lagi ke sini. “Boleh saya lihat ” ujarku meminta ijin. Bakkan kini aku sudah punya istri yang cantik dan seorang anak yang lucu. Aku memeluk punggungnya yang terbuka, dan merasakan kehalusan kulit punggungnya yang basah berkeringat. Sejak bekerja di rumahi ini dan menjadi sapi perahan untuk pemuas nafsu Nyonya Majikan, tabunganku di bank sudah
