Nick dan Susan keluar terakhir, berusaha agar tidak terdorong masuk kembali oleh kelompok yang hendak memasuki lift. Bokepindo Irama house bercampur sedikit latino mengundang para pengunjung untuk menggerakkan badannya.Segera saja lantai disko yang tadinya tidak begitu ramai mendadak dipenuhi pria dan wanita yang bergoyang dengan panasnya. Tessa berhasil memaksakan seulas senyum getir.Lift sampai di lantai dasar.Pintunya membuka, kerumunan orang berdesakan keluar. Dilihatnya kepala Susan bergerak liar, tangannya membuat gerakan membelai buah dadanya sendiri. Gubrakkkkkkk!!!!! Dengan cepat dilepasnya obeng yang tadi digunakan untuk memasang power supply pada casing yang baru setengah diperbaiki itu. Nick sedikit membungkuk, berbisik lembut di telinga Susan.“Bad girl, are you trying to tease me??”“Hmm…… I’m trying Nick, you know I want you,” bisik Susan.“Guess you’ve made it, Sue.”“Really??” tanya Susan penasaran.Tangan kirinya menghilang ke bawah, ke arah selangkangan Nick. Ia lebih suka yang bertubuh tinggi langsing, dengan lekuk liku yang tidak terlalu menonjol.Tapi apa dayanya, suasana lantai disko yang panas, setengah butir Inex yang tadi dimimumnya dengan dua gelas Long Island mulai menunjukkan pengaruhnya.Nick mulai mengikuti gerakan Susan, tubuh mereka bersentuhan berkali-kali di tengah gerakan-gerakan mereka yang semakin liar. Ia bergerak semakin mendekat. Jim, sang Purchasing Manajer dari X-Com, toko komputer tempat Nick mencari tambahan uang saku, berkacak
