“Ya laperlah, dah kerja keras gitu, kalo gak diisi ntar gak bisa ke ronde brikutnya lagi”. Aku pengen dicumbu si om, dipeluknya dan diraba raba. Bokepindo Mereka merupakan pasangan muda, anak mereka baru kelas 5 SD, sedang aku sekolah selevel(bukan sekelas lo) lebih tinggi dari sodaraku itu. Ketika aku bangun, hari udah gelap. “Cuma sekali diajarin mana bisa om, tu sodaraku yang dah sekian lama om lesin ja masi tang ting tong gak keruanan”. Aku kebelet pipis rasanya. “Napa, banyak nyamuk ya”. Dia memelukku. “masak si segini banyak om”. Dia menarik tangaku untuk duduk disebelahnya. Setelah istirahat beberapa saat, dia bertanya padaku “Gimana Nez? “Sering kok om, tiap ktemuan pasti Inez dia entotin”. Sungguh aku kepingin meremas benda menonjol di selangkangannya itu dan kuingin dia meremas remas punyaku, tapi gimana caranya? Aku di rumah selalu pakai pakaian seadanya, hanya bercelana yang bener2 pendek. Pura-pura aku menggaruk pahaku dan selangkanganku supaya dia makin terangsang. “Tau kok”. Aku kebelet pipis rasanya. Itu membuat napsuku juga bangkit dengan cepat. “Diemut dong Nez”. dia naik dan mengangkangi kepalaku. Kuajak dia masuk kamarku dan aku merebahkan di tempat tidur dengan kaki kubuka lebar menantangnya.
