Batang Besar Putih Siap Memuaskan Liarmu Yang Lapar

”, ucap Papi merayuku.Dia malah berkata seperti itu, bukannya malu karena perlakuannya.“ Papi nggak boleh begitu, Sekar mohon Pi… !!! ”, Tanyaku kepada Papi.“ Pake deh sana, main sana biar gak ada yang curiga ”, Papi pun menjawab sambil memberikan kunci mobilnya.“ Makasih ya Pi ”, ujarku sambil mencium pipi Papi.Lalu Aku-pun berpakaian rapih, dan mulai menuju rumah temanku yang kira-kira jaraknya kurang lebih 2Km dari rumahku. Bokepindo Saat itu dirumah hanya ada aku dan Papi, kemudian setelah itu aku membuatkan Teh untuk Papi sesuai perintah Mami. ”, ucapku belum sadar.“ Nanti kalau dingin biar Papi hangatin deh Nak, Gimana ? Diriku tidak terknedali lagi, karena nikmat yang membuat kmaluan ku bergetar –getar.“ Papi ? karna Ia sama sekali belum memperlihatkan tanda-tanda akan keluar.Lalu seketika, aku megarahkan batang kejantanan Papiku kedalam kewanitaanku yang sangat menderita karena sudah 5 bulan tidak merasakan batang kejantanan dari pacarku, dan ukuran ayahku lebih besar dari pacarku. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? Tanpa tiba-tiba kusadari Papi sudah membuka semua pakaiannya dan dia juga membalikkan tubuhku hingga sekarang posisi kami berada dalam posisi 69. Sedikit demi sedikit pakaian aku di copot dari tubuh aku, agar gerak-gerik aku lebih leluasa dalam memainkan tubuh aku sendiri.“ Heemmmmm… ”,

Batang Besar Putih Siap Memuaskan Liarmu Yang Lapar

Related videos