Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Bokepindo Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Aku tersenyum saja. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. kan belum kawin? wow..Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Tapi apa yag terjadi? Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa. Aku setuju. Pengalaman banget dia? Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. ” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. kata orang dia lesbi. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. “Terang dingin, habis kamu bugil begini”
