Lisa tak pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. Bokepindo besar dan panjang menegang, ia khawatir tak snggup menghadapinya, ia menggeleng dan sedikit protes.. “tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak aris
“maaf lisa, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak benny kemudian. “bagaimana pak setuju…..?” kata lisa sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang. Lisa mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini. ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa ia siap melakukan apa saja. menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi lisa. “saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata lisa
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. “saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata lisa
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. Lisa sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua
