Belum sempat dua pasiennya menyembunyikan keterkejutan dengan kemampuan Sang Dukun menebak nama-nama mereka.Mbah Jambrong kembali berujar,“Nyonya Rahma tak usah khawatir. Bokepindo Setelah menidurkan Nyonya Rahma yang kelelahan di dipan, Sang Dukun melepaskan kontolnya dari meki Nyonya Rahma. Tapi itu ada ritualnya, bisa diakali, Nyonya tak perlu khawatir.” Kali ini Mbah Jambrong mulai ngawur.Semua kalimatnya sengaja dirancang untuk mendapatkan keuntungan dari dua cewek cantik ini. Nyonya Rahma mendorong Jambrong rebah.Dan kini Nyonya anggun itu mengambil kendali dengan liarnya. Mulus, berdada montok, dan ah….ternyata tak cuma mata sang dukun yang berbinar, kontol Mbah Jambrong pun ikut memberikan sinyal soal santapan malam yang indah dari dua cewek cantik ini. Pantatnya mengayun dengan irama yang semakin kacau. Bagaimana caranya? kontol suamimu payah rupanya. Bibir dan lidahnya menyerbu bibir meki Sang Nyonya. Peluhnya membuat kulit putihnya seakan mengkilap.“Hong Silawe,…uuuggh…mmm..mmmph…Hong Silawe…aaaaahhh…” Dalam gerakan liarnya pun Rahma tak lupa membaca manteranya.Mbah Jambrong tersenyum dan menikmati itu sebagai pemandangan yang begitu erotis. Badan seksi Nyonya yang anggun ini pun ambruk didekapan Jambrong yang masih merem melek menikmati sisa orgasmenya dari caleg cantik ini.Dua-tiga menit ia memeluk Rahma, membiarkan kontolnya menikmati hangatnya liang peranakan Rahma. Jangan hingga gagal, sebab akan percuma ritual kita…Sekarang lepas baju Nyonya biar reramuan kembang ini
>