Wajahku merah padam seperti mati kutu, dan Pak Gatot
semakin menjadi-jadi menggodaku.“Tapi kamu pasti pernah nonton BF kan?” tanyanya. Pak..” jeritku kecil. Bokepindo Tiba-tiba saja
aku menjerit cukup keras dan liar. Pak Gatot juga memberitahuku nggak usah khawatir hamil,
karena nantinya ia tidak akan mengeluarkan air maninya
di memekku. Sekali lagi wajah merahku dengan senyuman tipis kembali
terlihat.Setelah itu Pak Gatot mengangkatku berdiri dan
merebahkan tubuhku kembali di tengah-tengah ranjang. Setelah itu Pak Gatot dengan paksa melucuti
celana jinsku. “Jangan Pak, tolong Pak,” rintihku. Pak Gatot hanya membalas dengan senyuman sambil
melepaskan pelukannya dan bangkit dari atas tubuhku dan
kemudian mengambil posisi duduk berjongkok di perutku. Ia mengaku merasa muda lagi setelah
berhubungan denganku ini. Pak Gatot tidak
pernah berhenti memompa kontolnya saat orgasmeku yang
kedua itu berlangsung. Kamu nggak suka?” tanya Pak Gatot. Wajahku merah padam seperti mati kutu, dan Pak Gatot
semakin menjadi-jadi menggodaku.“Tapi kamu pasti pernah nonton BF kan?” tanyanya. “Kok bengong?” tegur Pak Gatot sambil tersenyum-senyum. BH-ku kemudian dilemparkannya. Kulihat
Pak Gatot mulai memompa dan memegangi kontolnya keluar
masuk dari memekku sehingga menggesek-gesek klitorisku
yang makin basah. Aku mulai menangis dan memohon untuk
dilepaskan, tapi Pak Gatot tidak menghiraukan. Tidak lupa juga digigit-gigit kecil masing-masing
payudaraku, membuatku hanya bisa merem melek dan
mendesah-desah terangsang.Saat itu barulah aku menyadari bahwa aku 100% takluk
terhadap Pak Gatot.
