Sampai tiba-tiba kulihat tangannya merayap… meraba selangkanganku!Aku terkejut, bercampur malu karena ketahuan saat itu aku sudah “ngaceng”. Obrolan di telepon membuat pikiranku bertambah jorok. Bokep indo Tapi bagaimanapun Tante Ning mengalami kesulitan karena aku masih setengah hati.Tante Ning menciumi mukaku. Berulang kali jemariku memilin-milin gemas puting-puting susu Tante Ning secara bergantian, kiri dan kanan. Di kamar, di dapur, di kamar mandi, di hotel, di mana saja. Yang jelas, kami sama-sama terdiam untuk beberapa saat. Tapi, lama-lama aku malah senang.Kami cepat sekali menjadi akrab. Karena tidak sabar, ketika jam istirahat aku ke telepon umum di seberang jalan. Kembali kubuat beberapa cupangan di buah dadanya. Begitu Tante Ning kembali ke Surabaya, boleh dibilang hubungan kami berakhir, walaupun di awal-awal sesekali kami masih melakukannya (kalau Tante Ning datang ke Jakarta).Aku lupa, Tante Ning mengikuti pendidikan apa di Jakarta. Aku kini benar-benar tidak tahan lagi untuk menyetubuhi Tanteku. Harus kuakui, Tante Ning adalah guruku yang terbaik dalam hal yang satu itu.Untungnya affair itu tidak berlanjut sampai ketahuan orang.
