Istrinya bekerja sebagai tukang cuci di tempat Wanda.Wanda tahu jika ia mengajak Maman, maka ia akan mudah mengaturnya sebab Maman tdk akan berani macam-macam apalagi memerasnya. Bokepindo Ia tak pernah ‘jajan’ kepada wanita lain. Maman meraih pipi Wanda dan ia ciumi bibir merah Wanda.Dari bibir lalu ia ciumi juga telinga Wanda. Malam itu Wanda menaiki becak Maman.“Bang… langsung ke rumah ya?” kata Wanda. Setelah rok kerja itu terbuka, maka yg tampak adalah sebuah celdam merah menutupi goa terlarang milik Wanda. Dari jari kaki ia mulai mengurutnya. Lalu tangan Maman meraih pengait BH itu dan membukanya, sehingga dada Wanda terbuka seluruhnya. Sambil tiduran ia memanggil Maman.“Bang Maman… sini tolong saya, dong…” katanya.Lalu Maman berjalan kearah Wanda.“Ada apa, Mbak?” jawabnya. Satu-satunya wanita lain yg ditidurinya adalah Wanda seorang. Lalu sebelah tangannya bergerak meremas buah dada yg saat itu masih terbungkus blouse kerja. Itulah yg ia inginkan. Namanya Mpok Ijah. Ia kehabisan akal. Lalu Wanda duduk kembali di depan Maman.“Diminum airnya, Bang?” kata Wanda. Juga ia memiliki leher yg jenjang. “Baiklah, Mbak,” jawab Maman.Lalu Maman masuk kerumah Wanda dan Mpok Ijah menutup pintu dan menguncinya.“Ini, Bang, komputernya,” kata Wanda.Lalu Maman membawa komputer itu kekamar Wanda yg berada di lantai atas rumah itu.
