Lambert masih sanggup bertahan walau pun Imah sudah meraih tiga kali orgasme.Dewi menghisapi kontol Tedi seperti kesetanan. Kini hampir jam 8, Fasa bentar lagi pulang pikirnya. Bokepindo Pak Lambert berangsur mundur ke arah kursinya kembali, tetapi …“Pak guru!” dia mendengar suara “bapaknya” Fasa. Dewi hanya bisa mengerang sambil mengangkat pantat dan menarik rambut Reza ke arah lubang kemaluannya. “Kenapa buru-buru Ris?” Dimas menegur sambil mengelus tangan yang terluka karena terjatuh saat bermotor. Lambert cuma senyum sambil mendorong kepala penisnya ke mulut vagina Dewi. “Ada berita bagus nih” kata Aris yang bermata juling. Dewi menggapai batang penis yang berejakulasi, membantu mengocokinya mengeluarkan air mani yang banyak dan kental.“Itu bukan air kencing” pikir Fasa. Reza lalu merebahkan badan Dewi di atas karpet. Mungkin hal ini artinya dia sudah dewasa dan harus segera “bersenang-senang” seperi ibunya “bersenang-senang” dengan bapaknya dan para penyusup waktu itu. “Ti kabehan awewe di kompleks ieu nu ku urang garap, manehna panghadena / dari semua cewe di kompleks yang kita pake, dia paling hebat” sambung Aris sambil membuka matanya.
