Sambil memegang senjata terkokang, Kiani pelan-pelan melebarkan pintu sementara rekan-rekannya menyalakan senter.“Polisi!” teriak seorang petugas selagi mereka berlima masuk sambil menodongkan senjata. Bokepindo Tangan Kiani menahan tangan si Jaket Hitam agar tidak pergi.Si Jaket Hitam tertawa. Buka! Wajahnya yang cantik dibingkai rambut yang dipotong pendek sesuai ketentuan namun tetap apik. Ruangan itu kini penuh bunyi nafas dan desahan, ditingkahi bunyi becek dari kemaluan Kiani. Jaket Hitam menyelipkan lagi dua jarinya ke belahan kewanitaan Kiani. Kiani terus menggoda penonton dengan mencengkeram dan memain-mainkan kedua buah dadanya. Harus melawan. Gelap, dia tak bisa melihat apa-apa. Kali ini nanggung, seolah tidak berniat memasukkannya. Seorang pembawa acara yang kebanci-bancian mengumumkan pertunjukan berikutnya.“Yang berikutnya… pendatang baru di sini… Miss KIANI!!!”Semua lampu mendadak dimatikan dan musik berhenti, lalu berganti irama hip-hop dengan lirik menjurus cabul. Sekali sesuatu terpasang di internet, hampir mustahil melenyapkannya.Cerpen Sex*****
Setahun kemudianLaki-laki gendut dengan tahi lalat di pipinya itu dipersilakan duduk di meja terbaik, tepat di depan panggung di tengah klub malam yang temaram namun hingar-bingar dengan musik. Perempuan gak tahu diri,” ancam si Jaket Hitam.“Jahanam!” teriak Kiani yang masih berani.
>