Elizabeth Skylar has been working long hours with Ryan at the office this past month. Ryan finds Elizabeth extremely hot and finally makes a move and asks her if ever there’s been any sexual tension between them. Bokepindo Elizabeth tells Ryan that there has been but wouldn’t want to mess up her marriage. Ryan is so bummed and exhausted from work, the only thing that he can do is dream of having Elizabeth’s big tits bouncing and jiggling in front of his face.
Muka Lilis berkerut, dia menggigit bibirnya sendiri, ekspresi seperti orang yg sedang kesakitan. Ketika dia sedang ke belakang Aku coba meneliti adakah yg aneh pada diriku ? Bulu-bulu halus di bawah perutnya terlihat rapi tanda terawat. Memang agak susah, harus perlahan dan bertahap. Ditatapnya mataku sejenak, lalu pandangan beralih ke tubuhku bagian bawah dan kemudian menatapku lagi. “Lis…. Tubuhku ini udah lama membara …. Tiba-tiba Lilis mengangkat kepalanya yg dari tadi ngumpet di dadaku. Kubopong Lilis menuju kamarku, kurebahkan tubuhnya ke kasur. Udah lama saya coba menahannya tp saya gak mampu Kang …. Tak ada ‘kain keras’ di antara kami. Bulu-bulu halus di bawah perutnya terlihat rapi tanda terawat. Kuciumi buah dadanya, bergantian kanan dan kiri. Itu tanda bagi wanita yg sedang merasakan nikmatnya bersenggama. Itu gerakan refleks yg biasa. Lilis baru saja selesai mengepel lantai lalu ke belakang. Imagi begini jelas saja membuat perangkat bawahku semakin mengencang. “Ooooohhhh….. Dalam kesibukan dia di ruang makan kadang dia bikin suara-suara benturan piring dan alat lainnya. Gerakan tubuhnya begitu liar, ekspresi wajahnya begitu ekstasi manjadikan dia tampak lebih cantik dibanding biasanya. Kuciumi buah dadanya, bergantian kanan dan kiri. “Ooooohhhh….. Umurnya kini 18 tahun. Ah …. “Kamu pengin pulang?” Lilisg menggeleng.

