Pernah juga aku dicium di lift beberapa tahun lalu oleh seorang wanita yang tidak kukenal, tetapi itu adalah satu-satunya peristiwa langka yang aku alami.Kali ini, mau tidak mau aku jadi salah tingkah. Bokepindo Kami berciuman lama sekali. Kadang keberuntungan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Aku sudah hampir ke puncak. Aku membuka ritsluiting roknya dari belakang dari menurunkannya. Kamu lupa kembaliannya..”
“Ah.. Kami berjalan melewati beberapa lorong sampai melewati kamar mandi. Tinggal wanita yang tadi tersenyum padaku. Nikmat sekali.“Boy, ayo masukkan..” pinta Santi. Mungkin di tokoku ada”
“Hm.. Kemudian mereka tertawa bersama. Kecil tapi seksi. “Aku masih bisa tanpa sex satu minggu. Yes.. Aku suka sekali bisa mengintipnya.Tiba-tiba tangan Santi meraih kemejanya dan melepas salah satu kancingnya! Terus.. Ugh.. Tiba-tiba Santi berhenti. Jariku kemudian merayap menembus vaginanya. Nikmat, guys! Kamu kerja dimana?” aku berharap dia benar-benar pegawai toko. Dia sudah terangsang hebat. Yah.. Di toko sebelumnya juga ada. Tentu untuk payudara kecil, tanganku tidak boleh terlalu keras menekannya. Mungkin karena saking horny-nya dia. Belum sehebat Lily. Tokomu masih tutup. “Waduh.. Maka kuputuskan untuk menghampiri mereka.Begitu sadar bahwa aku berjalan mendekati mereka, kedua wanita itu seperti orang yang kebingungan. “Aku pilih yang pribadinya baik deh..” jawab Santi. Kira-kira kalau dipaksakan, tetap aku pilih
