Oom Dio turun dari mobil dan mobil berjalan lagi. Bokep indo Aku mengontak oom Dio, tak lama kemudian datanglah mobilnya menjemputku. Di perjalanan, kita mampir ke warung Sunda untuk mengisi perut. Walaupun di puncak bangunan tapi angin tidak kencang, karena sekeliling tempat terbukanya ada tembok kaca untuk menghalangi angin, hanya tanpa atap sehingga tetap sejuk. Ritsluiting jinku dibukanya, aku mengangkat pantatku sedikit supaya dia bisa melepaskan jinku yang ketat. Aku segera saja mengangkangkan pahaku, sehingga dia bisa dengan mudah mengobok2 memekku. Rupanya aku menjadi jatah dari oom Odi, yang tadi malem baru sekali ngentotin aku. Diapun menindihku sambil terus menjilati pentilku. Aku meletakkan tasku dimeja dan membuka pintu dan keluar menikmati udara malem. Aku mendesis2 keenakan. Mereka langsung menuju ke Selabintana, Kita nginep di Selabintana aja ya, adem, kata oom Odi. Dia berdiri lagi dan mengarahkan kepala kontolnya ke memekku dari belakang. Aku gak tahan kalo itilku mulai dijilati, apalagi diisep2, langsung aja memekku menjadi basah. Aku terengah2 keenakan, kakiku diletakkan diranjang, dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku, segera napsuku bangkit lagi. Kamu sekarang kerja dimana Nes?, tanya oom Dio lagi.
