Sesekali Endrew melihat kemaluannya yg dilumasi cairan kenikmatan kemaluan Vernike, tetapi dalam hati ia sedikit aneh karena tidak ada darah keperawanan yg seharusnya ada…..tetapi dia tidak terlalu perduli, yg penting dia sudah merasakan nikmatnya lubang kemaluan Vernike.Beberapa menit Endrew menyodoki kemaluannya, Vernike merasakan badannya bergetar……Vernike merasakan orgasme yg luar biasa, dan Endrew yg mengetahui hal itu segera mencabut kemaluannya…. Bokepindo Endrew meremas kedua buah dadanya dari belakang sambil menggesekkan kemaluannya dibibir kemaluan Vernike…“arrgghhh…Ndre…please jangan dimasukin ya….aku belum siap…”, pinta Vernike.Endrew tidak menjawab dan sibuk menggesek-gesekkan kepala kemaluannya kebibir kemaluan Vernike…..nafsunya semakin tidak terkendali…dan tiba-tiba, Endrew menyodok kemaluan Vernike dgn paksa sehingga Vernike menjerit….“ahhhhhh…..Endrewee….sakit…..”, teriak Vernike,
“tempemu nikmat sekali sayg….ahhh…sempit….”, jawab Endrew sambil mengocokan perlahan kemaluan Vernike yg mulai terbiasa dgn ukuran kemaluan Endrew yg menghujamnya.Vernike sedikit berontak, dan hal itu memaksa Endrew memegang kuat kedua tangan Vernike….sambil menyodok-nyodok kemaluannya. Pelan2 dia membuka belahan kemaluan Vernike dan menemukan gundukan berwarna pink yg sudah menegang, dia sudah menemukan klitoris Vernike……pelan-pelan dia menjulurkan lidahnya dan menjilat klitoris Vernike dgn lembut, Vernike mendesah…dan desahan Vernike semakin membuat Endrew bertekad melanjutkan aksinya.Dijilatinya klitoris Vernike dgn penuh nafsu sambil sesekali tangan nakalnya membelai bibir kemaluan perawan Vernike….Endrew dapat merasakan betapa cairan kenikmatan Vernike sudah membasahi jemarinya, ingin sekali
>