Walau ada yang cemong sedikit gara-gara mukanya tadi digagahi, bibir Mirna masih merah, maskaranya belum luntur, bedaknya masih ketebalan. “…ya, kupikir dibilangin juga kamu ga bakal mau…”
“Jadi kamu ga nanya dulu, nyangka aku ga mau, makanya kamu milih ngentot sama lonte? Bokep indo Bukan cuma oleh satu orang, tapi banyak. Bagaimana kira-kira reaksi Bram. Kedipannya juga menunjukkan bulu mata palsu yang menempel di kedua mata. “Udahan, nih?”
Sekarang gantian Mirna yang kaget. “Mmmhhh…. Bukan putih atau kuning atau sawo matang, tapi warna di antaranya. Ternyata dia perlu waktu lama sekali buat menimbang-nimbang. Dia berhenti lalu melirik ke arah muka Bram. Mirna juga merasakan itu. Berjam-jam sudah dia habiskan untuk persiapan dengan dibantu Sitha tadi. Dia menganggap apa yang dia lakukan itu semacam akting, role-playing, bermain peran. Bram awalnya kelabakan, tapi langsung menyerah pada desakan Mirna. Hingga malam itu kehidupan seks Mirna dan Bram relatif monoton; mereka biasanya cuma berhubungan seks biasa, sekadar bermesraan, petting, setubuh dengan posisi normal, tak banyak variasi.
