“ Hemmmm… ini namanya senjata makan tuan mas, Aduhhh pusing deh, hhaa…, ” ucapku. Bokepindo Aku yakin mas Arie bakalan sangek kalau ngelihat paha mulus dan gundukan vaginaku yang menyembul dibalik celana dalamku, hha. Karena dia meminta aku-pun langsung menjilati buah zakarnya. Tubuh mas Arie meliak liuk kegelian, dan sesekali pantanya diangkat keatas,
“ Ohhhhh… kamu maniak banget sayang, Uhhhh… baru kali ini aku… Ahhhhhhhhhhhh…, ” ucapnya belum selesai tiba-tiba dia mendesah panjang. Karena nggak mungkin pria segagah dan seganteng itu seorang supir ataupun pembantu. Dengan perlahan aku terus bergoyang diatas penisnya perkasanya itu. Kalau dengan yang lain aku selalu memakai kondom, itupun hanya sekali ML dengan yang lain setelah dengan mas Arie. Dalam hatiku berkata, wah ini kayaknya bisa jadi sasaran empuk nih, paling aku jika aku lihatin paha mulusku dia juga udah klepek-klepek, hha. Terus dia genjot vaginaku dengan liarnya,
“ Mas… Ouhhhh… ayo keluarin mas, Ahhhhh… keluarin didalam aja mas, ahhhhh…., ” ucapnya. Akhirnya aku-pun eminta pertanggung jawabpan dan aku dinikah sirih oleh mas Arie. Dari pintu kepintu aku menawarkan produk yang aku jual kepada ibu-ibu komplek. “ Bener yah mas, jadi gini, obat ini perpaketkan harganya 500 ribu, sedangkan untuk harga penjualnya 1 juta rupiah persatu ronde,hhe… gimana mau
