Tapi karena faktor usia, saat ini beliau sedang tergolek lemah di kampung.Tiba-tiba ingatannya kembali ke Narti, ia belum mengucapkan apapun kepadanya apalagi terima kasih setelah ia menjadi dewa penolong baginya. Bokep indo Bagiamana budenya mengajarnya setiap malam, bagaiamana budenya menemani saat ia makan, semua kembali terbayang. Warto kembali menuju petakan Narti, untuk mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang telah ia berikan.Tidak berapa lama Warto telah tiba dimuka petakan Narti, Warto langsung menyeruak masuk tanpa mengetuk lebih dulu. Narti masih saja tertunduk sambil menangis, keduan tangannya diletakkan diatas pahanya. ”Uang ini saya titipkan pada Yanto, tukang ketoprak tetangga kampungku yang kebetulan nanti sore akan pulang kampung”. Ia tidak ingat lagi suaminya dikampung, ia lupa segalanya.Sedikit demi sedikit Warto mendorong tubuh Narti ke arah kasur butut milik Narti yang hanya menurut saja oleh dorongan tubuh Warto hingga ia menurunkan tubuhnya dan duduk dikasur. Warto semakin bersemangat dari semula mengusap, membelai kemudian kini sudah sampai pada tahap meremas, apa saja yang ia remas pantat, perut, pinggul hingga payudara Narti tidak luput dari remasannya. ”Aduh terima kasih mbak” mata Warto bersinar-sinar karena Narti berkenan menolongnya.
