Belinda membenamkan mukanya ke dadaku.“Kenapa ya Om…” isak Belinda. Bokepindo Belinda menggunakan bangku sebagai alat bantu pose; aku dan Jordy memotret.“Kayaknya ada banyak foto bagus yang kita dapat hari ini,” kataku sambil menepuk kamera. Rasanya tidak sabar ingin memindahkan semuanya ke komputer biar bisa ditampilkan di layar yang lebih besar. Refleksnya laki-laki ya pasti akan berusaha menghibur. Jadilah selama ini kami tinggal berdua, aku membesarkan Hedy sendirian sampai sekarang dia baru masuk kuliah. Tidak heran sih, dia memang seksi… dan jelas cocok tampil dalam fantasi lelaki…Eh…rasa bersalah itu kembali lagi. Setelah mengambil kira-kira dua belas foto, Belinda bilang dia mau ganti baju. Seluruh pahanya sampai terlihat. Kuacuhkan saja, selagi aku menguasai diri kembali. Anginnya tidak membantu.“Kalau di sofa aja gimana?” usulku.Belinda menutup lagi pintu balkon, lalu berjalan dan menjatuhkan diri di sofa ke posisi duduk menyilangkan kaki. Kuacuhkan saja, selagi aku menguasai diri kembali. Kami juga menonton video pendek yang tadi Belinda ambil.“Hihihi, Om bisa muncrat sampai jauh begitu yah,” goda Belinda sambil mencubit lenganku. Dia kemarin bilang ke aku, pengen bikin foto profesional. Sesudah kuubah posenya, Belinda tampak lebih menarik dan kedua payudaranya tampak mengacung ke arahku. Jordy nyengir-nyengir selagi kami menyaksikan pose-pose Belinda yang kami abadikan.
