Kiani dan lima rekannya akan masuk lewat depan bangunan mirip gudang yang menjadi target operasi. Bokepindo “Terus?”“Jangannnn…” suara lirih Kiani menunjukkan dia masih sedikit sadar, dan berusaha menolak perlakuan si Jaket Hitam.“Terusin aja, ya,” si Jaket Hitam melanjutkan godaannya terhadap tubuh Kiani. Kamu jerumuskan gadis-gadis yang polos, pura-pura menawari pekerjaan, padahal mereka terus kamu jual ke pelacuran! Sebagian wajah si Jaket Hitam tertutup kacamata hitam besar, namun Kiani bisa melihat dia tercukur rapi dan senyum licik melintang dibingkai garis rahangnya yang tegas. Kiani belum menikah, namun sejauh ini dia sudah menampik lamaran dan pendekatan beberapa rekan sesama polisi. Polwan yang baru diperawani itu kini berdiri agak membungkuk dengan kaki setengah mengangkang, dan terlihat sebatang pentungan karet tertancap tak senonoh di balik rok mininya, dengan sedikit darah mengalir di permukaannya. Senyumnya tambah lebar waktu merasakan dinding vagina Kiani mulai mencengkeram jari-jarinya.‘Harus tahan. Kamu jerumuskan gadis-gadis yang polos, pura-pura menawari pekerjaan, padahal mereka terus kamu jual ke pelacuran! Kiani merasa dikhianati tubuhnya sendiri karena putingnya terasa lebih keras. Ini tidak benar,’ Pikiran Kiani berusaha melawan.Kiani memalingkan muka, tidak mau memandang si Jaket Hitam. Ketika mengejar sambil mengikuti gerakan buruannya di atas, Kiani lengah dan tidak melihat arah larinya.
