kamu udah lama kerja di sini?” tiba-tiba keheningan dipecahkan suara ibu tadi.“Baru dua bulan Bu.. ini benar-benar marah. Bokepindo ach..” kaki Ibu Tia menjepit pinggulku, diangkatnya pantatnya, tangannya merangkul leherku dengan keras sekali dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas, terasa cairan di lubang kewanitaannya semakin deras membasahi kejantananku.Ibu Tia kemudian lemas sambil terengah-engah puas. Hal itu yang membuat kecantikannya semakin bertambah, karena potongan rambutnya dibuat seperti potongan rambutnya Cindy Crawford.Penampilan sehari-harinya, rambutnya disanggul modern seperti layaknya ibu pejabat. Kalau bisa kan enak ya.”“Nggak berani Bu saya, nanti kalau ketahuan dimarahin. heh.. dengan siapa nih.”“Dengan Rully Bu..” kataku.“Oh ya Rull, tadi Ibu telpon tapi kamu belum datang. Kujilati terus klitorisnya sehingga“Acchh.. Dan..“Aauch.. besok jam berapa kamu datang?”“Jam sembilan Bu.. Rull.. Soalnya kan masih banyak pelanggan lainnya, Bu. aduh.. Betul-betul potongan rambut yang sangat menggairahkan menyerupai potongan rambut Cindy Crawford.“Sekarang kita mulai ya Rull..” katanya sambil merebahkan tubuhnya di atas kursi cuci.Dengan pakaian ketat seperti itu dan posisi rebahan seperti itu, kelihatan sekali kalau buah dadanya masih kencang diusianya yang 36 tahun. oh..” tapi aku tidak mau keluar duluan.Aku buang konsentrasi pikiranku ke tempat lain, dan aku mulai memompa kejantananku di kewanitaan Ibu Tia. Sambil memeluk kedua pahanya, kucium kewanitaannya dengan ganas. Untuk
