Mbah Centeng akhirnya membuka matanya lebar-lebar. “belum,,”. Bokepindo Karena itulah, aku jadi cepat mencapai orgasme dan mengalirkan cairan dari dalam vaginaku ke wajah Mbah Centeng, dengan sigap dia menerima semua cairanku dengan mulutnya sampai tak bersisa, dan Mbah Centeng memasukkan lidahnya lagi ke dalam vaginaku untuk menjilati sisa-sisa cairanku yang menempel di dinding vaginaku. “ya, mulai dari nama gue, nama bonyok gue, bahkan ampe nomer bh ‘n jadwal menstruasi gue dia udah tau”. “Vina,, cantik sekali,,”, kata Cuprit. Karena baru kali ini aku disuruh memilih untuk membiarkan seorang laki-laki tua mencicipi tubuh indahku atau aku terus menerus dihantui Wawan seumur hidupku. Secara perlahan, aku menurunkan tubuhku dan ditahan oleh kedua jin itu dengan kedua tangan mereka. gak ah, gue kan paling anti ama yang begituan”. Di dalam ruangan itu, ada foto-foto sang dukun yang ternyata narsis, ada yang sedang senyum, ada foto yang seperti gaya Naif atau jaman dulu, bahkan ada fotonya yang sedang memeluk Teddy Bear. “hi girlz, sorry ya gue telat”. Setelah beberapa detik berusaha, kait bhku pun terlepas dan bhku langsung dilepaskan olehnya lewat kepalaku lagi. Aku juga jadi memikirkan masalah mualku ini. “kenapa sih sayang buru-buru?”. “girlz, balik yuk capek nih gue”. “iya donk mbah”.
