saya mau keluar nich.. Di sore hari, kurang lebih pukul 18.00 seorang wanita menelponku. Bokepindo sayang.. Jiwaku telah terlanda nafsu.Kuelus-elus seluruh tubuhnya, akhh.. Sorotan kedua matanya yang sedikit sipit kelihatan begitu sejuk dalam pandanganku, hidungnya yang putih membangir mendengus pelan, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah terbuka, duh cantiknya. tahan dulu .. aahh.. sedoot lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. “Okh Van.. Hembusan nafasnya yang hangat sampai begitu terasa menerpa daguku. Dengusan pelan nafasnya beradu dengan dengusan nafasku dan berulang kali pula hidungnya yang kecil membangir beradu mesra dengan hidungku. Namun sebagai pegawai swasta yang bekerja, aku memiliki keterbatasan waktu, tidak mudah bagiku untuk mencari wanita tersebut. Sebelum memulai ceritaku, aku akan memberikan sedikit gambaran mengenai diriku. “Ahh.. betapa beruntungnya aku dapat ‘order’ melayani wanita seperti Tante Donna,” pikirku puas. Aku memandang sekeliling, sebuah TV berukuran 52″ sedang memperlihatkan blue film.Lalu aku memandang ke arah tempat tidur. Ternyata suaminya yang sedari tadi hanya menonton kini telah bangkit dan melepas kimononya.
