Akhirnya kami pun sampai di Candi Ireng. Bokepindo Namun sebelumnya buka seluruh pakaianmu dan pakailah ini.”Lalu Mbak Marni menyodorkan secarik kain putih yang di kedua ujungnya terdapat tali sehingga bentuknya seperti cawat. “Eh, apa Mbak?” tanyaku salah tingkah. “Di bagian atas Aryo, yang menonjol kecil itu!” teriaknya.Aku pun melaksanakan perintahnya, kusentuh bagian tonjolan kecil di vaginanya, kemudian kupermainkan. an ke.. Sesaat kemudian, crut.. Akhirnya kami pun sampai di Candi Ireng. “Nah, untuk cakra yang kedua adalah bagian ini, aku bantu kau untuk menemukannya”, lanjutnya.Mbak Marni kemudian tidur telentang di atas altar, keadaannya seperti bayi yang baru lahir. Pepatah itulah yang cocok dengan keadaanku. bentar la.. Kulepas semua pakaianku, hingga hanya secarik kain ini yang menutup kontolku.Bagian pertama ilmu ini pun dimulai. Dengan sabar Mbak Marni mendengarkan semua curahan hatiku. Dalam benakku Ningsih seolah-olah sudah berada dalam genggamanku.Malam yang ditunggu pun tiba juga. Mbak Marni tersenyum dan ia segera bangkit dari altar tempat ia duduk.“Aryo, prosesi ritual telah selesai, sekarang kenakan kembali kain itu!” perintah Mbak Marni sambil mengenakan kembali kainnya.
