Yeyen, Lenny, dan aku yang belum bisa berenang cuma berputar-putar saja di pinggiran, sedangkan Mas Zani berkelana ke sana ke mari dengan bebasnya. Bokep indo “Nylupp!”, Kemaluan Mas Zani langsung dikulum oleh Yeyen. “Hmmh.., mymmynm..”, Sayang Mas Zani sepertinya tidak profesional, cara menciumnya walau pelan, terlalu tergesa menuju ke bawah. Tapi aku tidak berani menanyakannya, terlalu dini ah. Hari itu biasa saja, tidak ada something spesial yang terjadi. Hmm.., sempat terpikir olehku, sebenarnya itu tempat kos cewek atau cowok, soalnya ada beberapa ciban (banci) yang nongkrong di situ. Setelah beberapa menit melakukan percakapan yang membosankan dan bikin mual, aku cuek saja dan asyik melihat TV, sambil menunggu Mas Zani dan Yeyen selesai melakukan aktivitasnya. Rambut di kemaluan Yeyen cukup tipis, sehingga memudahkan Mas Zani menjilatinya sepuasnya. Lalu setelah mobil diparkir, kami bertiga masuk ke tempat kosnya dan langsung masuk kamarnya. Mas Zani mulai tidak sabar dan langsung mencopoti kancing demi kancing yang ada di kemeja yang dikenakan Yeyen. Aku segera menyiram ceceran sperma di lantai kamar mandi, melepas seluruh bajuku dan mandi. Ternyata sepupu Mas Zani, “Mobilnya mau dibawa papanya lho..”, katanya.
