Dari mulutnya terdengar suara erangan seorang wanita yang sedang dilanda kenikmatan hebat.Rupanya si Tutut tidak mau kalah atau tidak dapat bagian. Bokepindo Ha-ha-ha-ha..” ujar salah seorang montir cantik yang belakangan kuketahui bernama Gita sambil tersenyum genit.Aku kaget bukan kepalang. Kami ngobrol kesana kesini tentang keadaan kota kecil yang akan kami datangi. Jeb..!”Kepala Gita terlihat naik turun seirama dengan tusukanku yang maju mundur.Tiba-tiba saja Gita memegang bagian kepala ranjang dengan kuatnya.“Uh..! Aku pun lemas di atas tubuhnya.Saat aku sudah tertidur di atas kasur empuk itu, tanpa setahuku Tutut dan Gita cepat-cepat mengenakan pakaiannya kembali dan kemudian pergi entah ke mana. Aku takut karena baunya yang tidak sedap. Begitu mewah dan mentereng tempatnya. Aku pun diserbu. Oh aku mengerti. Begitu mewah dan mentereng tempatnya. Gita pun mengerti. minum apa sih, Mas..?”Setiap kali ditanya begitu, aku hanya tersenyum simpul dan menjawab, “Ada deh..”Keduanya menatap keheranan.Nah, para pembaca wanita, yaitu para gadis ABG atau tante-tante yang ingin juga merasakan seperti yang dirasakan si Tutut dan Gita, silakan menghubungi e-mail saya secepatnya. Dengan raut wajah terlihat senang, Tutut pun duduk di atas penisku. Aku takut karena baunya yang tidak sedap. Memang penisku tergolong besar dibandingkan ukuran rata-rata penis orang Indonesia, panjang 24 cm dan diameter 8
