Aku sampai..!” Ia memekik kecil.Kutekan pantatku sekuatnya. Kucium bibirnya dan kini ia membalas dengan lumatan ganas. Bokepindo Terasa sudah licin berlendir. Tidak untuk malam ini, gumamku dalam hati. Putingnya yang berwarna coklat kemerahan mulai mengeras.Digesek- gesekkannya putingnya di atas dadaku. Sejam kemudian ia sudah menyelesaikan pekerjaannya. “Ya Mbak, maaf ya Mbak!” Akupun masuk ke dalam kamar mandi, sementara Mbak Antik berdiri di dekat sumur. Tangannya meremas isi celanaku yang mulai memberontak.Kusapukan bibirku ke lehernya dan kutarik pelan- pelan ke bawah sambil mencium dan menjilati lehernya yang mulus. Napasnya berat dan terputus- putus. Anto. Mbak Antik merintih dan menekan pantatnya agar penisku segera masuk.“Ayolah Anto.. Maaf numpang buang air Mbak. “Aku mau creambath, bisa sekarang Mbak?” tanyaku. Alkoholnya nggak ada tapi Bapaknya dulu kalau membersihkan tape biasanya pakai ini,” sambil mengangsurkan bawaannya.Kuterima dan kuperhatikan, ternyata dugaanku salah. Nikmat.. Aku terlena dengan pijatannya dan merasa nyaman sekali, tidak terlalu kuat atau terlalu lemah.Pas susunya, karena dadanya selalu ikut memijat belakang kepalaku. Ketika kurasakan lendir yang membasahi vaginanya semakin banyak maka kupercepat gerakanku.
