Penisku sudah on dari tadi sebenarnya. Netek sama Denok”, katanya. Bokepindo Sementara celanaku sudah sesak, aku pun terpaksa melepaskan semua bajuku sekalian. Kukocok penisku yang mau keluar itu dan Crooottt…..crott…..crooott…tumpahlah sperma ke mulutnya itu. Mulutnya yang sedikit terbuka aku jelajahi dengan lidahku. Tak perlu kuceritakan lagi bagaimana langkah-langkah hipnotisku. Aku membetulkan branya, lalu aku memakai celanaku lagi. Dan itu tidak mudah. “Jangan hiraukan suara lain selain suaraku”, kataku. “Hahahah, aku ndak percaya ama yang begituan”, katanya. Malam itu pun aku mengerjainya lagi sambil ia tertidur. CROOOOTTT…..CROOOOTT…..CROOTTT…
“Aaaahhh…adeeeenn….aww….awww….panas itunya”, katanya. Lalu ia kulum…..aawwww…itu lidahnya menari-nari di dalam mulutnya. Kuciumi apapun yang ada di wajahnya. Mbak Ratih lalu duduk, masih memejamkan matanya dan lemas. Aku mulai horni nih. Shit, beneran toketnya gedhe! Ia menubrukku di sofa. “Pernah”, jawabnya. Wah dia rajin cukur bulu bawah sana ternyata. “Mbak akan mematuhi apapun yang saya inginkan dan katakan, apabila aku bertepuk tiga kali lalu memanggil namamu tiga kali, Ratih, ratih, ratih, segera sadar dari pengaruh hipnotisku. Mbak Ratih keluar kamar dengan wajah sayu. ..crooot…croott…Muncratlah pejuhku di dalam mulutnya. Rasanya asin, aku terus hisap dan kujilati hingga sangat basah. Tampaklah olehku pemandangan yang sudah sangat lama ingin aku lihat.
