lalu kucoba menarik kain yang belum sempat dibuka semua.. Bokepindo dan tetap tidak ada reaksi. kedua kaki Bi Ningsih lebih kurenggangkan lagi lalu kulipat dilututnya dan kutahan dengan tanganku.Kutempatkan kedua lututku diantara pahanya dan aku mulai mengarahkan kepala penisku ke bibir vaginanya.. Gumpalan buah dada Bi Ningsih itu sering membuatku terhanyut untuk mencoba memegangnya.Sungguh, saat itu aku ingin mengelus-elus, meremas-remas dan menciumi puting buah dada itu. Sementara tangan kirinya masih memegang kain tidak sempat dibuka semuanya. tarik.. mungkin karena terlalu ngantuk.. kutekan lagi..bless.. ingin rasanya aku cepat keluar. dan.. Kucoba untuk menurunkan celana dalamnya.. crep.. air maniku keluar banyak sekali agai hujan..Sehabis kejadian tersebut tubuhku merinding karena kenikmatan yang diberi oleh Bi ningsih, dan cerita ini bersambung aku terdiam sejenak merasakan hangat dan denyut vagina Bi Ningsih sampai kurasakan ada cairan hangat di seputar penisku.. aduhh sempitnya.. seperti kain sobek..Akhirnya penisku asuk semua rasanya agak perih tapi enaakk.. crett.. Tapi semakin lama kutahan keinginan itu semakin ring dan kuat perasaan itu muncul.Dan akhirnya aku mulai mendapat akal bagaimana caranya supaya Bi Ningsih tidak sadar kalau aku mengerayangi tubuhnya. tekan.. sampai akhirnya kurasakan ngilu.. Akupun berdiri perlahan-lahan sambil mendengarkan desah nafas Bi Ningsih.Akhirnya..
