“Iya, dan ini sekarang jadi punyaku!” Kata Sinta tegas. Hujan, Mas….” Tawar Sinta.“Ah, gak usah mbak. Bokep indo Sinta orgasme di pagi hari ini. “Sepi sekali rumahnya, sudah pada tidur ya?” Tanyaku untuk memecah kekakuan. Sungguh gila, namun hal itu membuatku semakin menyukainya. Perasaan nikmat kini menjalar di seluruh tubuh Sinta.“Uhh uhhh ohhh, massss, terus massss, aku mau keluar masssss….” Erang Sinta sambil menjambak rambutku kencang. Harus mengurus KTP, ATM, belum lagi SIM dan STNK, selain memakan biaya, juga memakan tenaga dan waktu, bukan hanya perkara uang yang ada di dalam dompetnya saja.Tidak sampai 15 menit, aku sudah tiba di jalan yang tertera di KTP. Mata Sinta terlihat sedikit berkaca saat ia menceritakan tentang pacarnya tersebut.“Ya sudah, paling gak sekarang kan kamu tau kalau pacar kamu memang gak jodoh sama kamu, dan kamu tau ternyata temen kamu pun gak semuanya bisa dipercaya…” Nasihatku kepada Sinta mendengar curhatnya.Ia pun mengangguk pelan. Kasurnya king size, cukup untuk tidur 4 orang sepertinya. Ia buka pintu lemari tersebut dan mencari sesuatu di laci yang ada di dalamnya.Tidak lama ia kembali menghampiri. Aku segera menuju rumah si empunya dompet tersebut untuk mengembalikannya.“Duh sial banget sih nih cewek, pasti pusing banget keilangan dompet.” Gumamku dalam hati.
