“Buu…, lebih baik kita bicarakan dengan Bapak sekalian agar bisa tuntas.’
“Ayoo…, kita temui Bapak di kebun’ ajakku.Karena Pak Tris sudah tahu dan mungkin dari sekretaris kantor, lalu aku terangkan semuanya dan apa yang menjadi pertimbanganku dan yang lebih penting soal pesangonnya yang spesial dan cukup besar. Kusambut uluran tangan Nining serta kujabat tangannya yang terasa agak dingin dan setelah itu kucubit pipi Dodi. Bokep indo “Lho…, apa bapaknya Dodi tidak ikut…, Pak?, tanyaku dan kulihat Pak Tris saling berpandangan dengan Istrinya, tapi yang menyahut malah Nining. Tetapi setelah bu Risma memalingkan kepalanya dan menengok ke arah bawah serta tahu apa yang kuperbuat, tiba-tiba bu Risma menjatuhkan badannya serta berkata agak keras,“Paakk…, jangaan”, sambil berusaha menarik badanku ke atas.Terpaksa kudekati dia dan sambil kucium bibirnya yang mula-mula ditolaknya, lalu kutanya,“Kenapa…, buu..? Tidak terasa kami ngobrol di kebun cukup lama dan mungkin karena hawanya agak dingin dan anginnya agak keras, aku merasa seperti sedang masuk angin.Sementara Pak Tris dan istrinya membereskan sisa makan siang, aku memukul-mukul perutku untuk membuktikan apa benar aku sedang masuk angin dan ternyata benar. “sshh…, aduuhh…, paakk…, sshh…, aahh”.Sambil tetap Kujilati payudaranya, sekarang kugunakan tanganku untuk melepas celana panjang dan CD-ku dan setelah berhasil, kembali kugunakan jari tanganku untuk mempermainkan
>