Aku membuka tas dan mengambil sweater. Kemudian mengelusnya. Bokepindo Aku terus menggerakkan jariku. Aku duduk di sampingnya mas ini aja.”Whatever. ya iyalah, baru juga pemanasan. Kalau saja ….Aku memandang ke samping. Kancing masih terbuka.“Apa kau ..?”
“Ya … . Aku membuka mataku. Ternyata dia mendengar. Tubuhnya menegang. Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Aku membuka tas dan mengambil sweater. Tempat itu terasa lebih basah daripada sebelumnya. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Jam 9 malam. Pasti mereka kekenyangan, dan acara yang paling menyenangkan setelah makan adalah tidur. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Tipikal keluarga Jakarta, berumur di akhir 30an dan baru saja mempunyai anak. Setelah itu, aku memelorotkan celana dalamku. Kemungkinan ada di pangkuan si bapak. Manis juga. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma. Aku melanjutkan tidurku.Tidak berapa lama aku terlelap, aku merasakan kaki anak di sebelahku menyentuh kakiku. Dia mendesis. Tapi sekarang penisku bisa bebas mengacung menunjuk langit. Aku paling suka gelap.
