Lalu aku bergerak kesebelah kiri kak Dewi. Kak Dewi masih asyik nongkrongi TV diruang tengah. Bokep indo Alamak, betisnya sedemikian putih dan mulus…
“Kamu gak pergi kemana-mana kan ?“, kata kak Dewi. Tangan kak Dewi kupaksa agar mau melingkari pinggangku. Aku senang mendengar kak Dewi mendesah-desah dan merintih. Lalu ia melumuri kemaluanku. “Mandi dulu sana, dasar jorok !”, kata kak Dewi sambil meletakan piring yang dipegangnya. “Anjing…!, brengsek “, kataku sambil meninju dinding. Sekaligus membantu diriku sendiri. “Kak, maafin Tedy yah !”, kataku sambil meletakan gelas yang airnya habis kuteguk. “Ngilu…!”, kataku berbisik. Tubuh kak Sinta kemudian berubah lagi. Mencari sensasi kenikmatan itu. “Tedy boleh minta apa aja, pasti kakak turutin, syaratnya satu, gak boleh bocorin rahasia !”,
“Tenang…aman !’, kataku agak bergetar. Aku Cemburu ! Lalu aku mutup kedua mataku rapat-rapat. Pikiranku kacau. Karena tak dilarang segera aku memposisikan kemaluanku. “Iya kak !”, lalu tak terdengar lagi suara kak Dewi. Aku merintih dan mendesah sendiri dalam kegelapan. Malam ini. Tangan kiri kak Sinta mengelus-elus pundak kak Dewi. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”. Tapi kak Dewi tak memperdulikanku. Nafasku memburu, apalagi manakala aku melihat gerakan kak Dewi yang semakin cepat.
