Gedung tempat Umi bekerja adalah kantor pusat suatu perusahaan besar yang bonafid. Bokep indo Menyadari itu, Pak Ramses berhenti bergerak dan membiarkan Umi naik-turun sendiri untuk beberapa saat. Umi menahan sakit sekaligus malu sambil mengerang-erang setelah tiap tamparan, pantatnya terasa nyeri dan panas. Umi tidak mampu melawan dan hanya bisa pasrah ketika bajunya dilucuti. Mungkin Mas Lesmana di bagian IT yang guantengnya minta ampun. Selusin kemplangan kemudian, pantat Umi sudah memerah. Pantas saja segala kekesalan Pak Ramses langsung tumpah menimpa Umi.“Hei! Sekarang dia ada di hadapan Pak Ramses hanya mengenakan beha (kebetulan behanya berwarna merah dan cukup seksi) dan celana dalam G-string, kedua lengannya berusaha menutupi apa yang bisa ditutupi. Menyadari itu, Pak Ramses berhenti bergerak dan membiarkan Umi naik-turun sendiri untuk beberapa saat. Mungkin dia hanya keluar sebentar untuk ke toilet. Itu file belum di-save! Gak pake otak!”“Ampun Pak… ampun… sumpah saya nggak sengaja… bukan maksud saya ngerusak kerjaan Bapak… maaf…” Umi hampir menangis karena ketakutan dan panik.“Maaf, maaf? Kalau kau gigit, kusodok pantatmu dengan gagang sapu itu.”Umi mematuhi kata-kata Pak Ramses dan sambil berusaha menahan keinginan untuk muntah, memasukkan penis Pak Ramses ke dalam mulutnya.
