Tak sekeras punya Wawan memang, tapi masih keras untuk ukuran orang seumur pak Arifin. Mereka tertawa senang sementara aku yang antara malu bercampur terangsang, tak bisa menanggapi gurauan mereka, karena Wawan sudah melanjutkan pompaan penisnya yang sekeras batangan besi itu, membuatku menggeliat dan melenguh dalam pelukannya. Bokepindo Kalau tiap pagi sarapan sex seperti ini, bagaimana aku konsentrasi di sekolah? Wawan cengengesan dan berkata, “tenang Non, liat ini jam berapa? Tiba tiba, aku melepaskan kulumanku, sambil melenguh pelan karena merasakan nikmat pada selangkanganku. Non Eliza sendiri kan yang minta? Sambil menunggu, aku menelepon temanku, dan kami ngobrol sampai tak terasa sudah waktunya aku harus berangkat. Tapi penisnya yang menancap di vaginaku tidak mengendur sedikitpun. Rupanya dosen yang mengajar mata kuliahnya pagi ini tidak datang. Aku memejamkan mata ingin menikmati sepuas puasnya rasa hangat yang memenuhi relung relung vaginaku. Tiba tiba, aku melepaskan kulumanku, sambil melenguh pelan karena merasakan nikmat pada selangkanganku. Setelah jatahku habis, pak Arifin mulai bersiap menggenjotku, sambil bertanya, “Non Eliza, non mau nggak kalau nanti saya mengeluarkan peju dalam mulut non?”. Aku sudah tak lagi punya niat untuk jual mahal, karena rasa nikmat yang sudah menjalar ke seluruh tubuhku benar benar menghancurkan akal sehatku.
>
Kitana Montana Belajar Squirting Demi Memuaskan Suaminya Bersama Scott
Actors:
Kitana Montana / Scott Nails
Related videos














