“Sejak ditawarkan job ini, gue lebih tenang, duit gue masuk terus, gue ga perlu lagi hirauin masalah lain…”, cerita Florensia sambil menyantap makanan. Bokep indo Namun Karen sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Karen semakin tertarik, apalagi Florensia memberitahunya bahwa ada fee jika mengajak gadis lain ikut bekerja di sana. Karen menghabiskan uang tersebut untuk shopping, seperti halnya anak muda borjuis, Karen langsung saja ganti handphone termahal.Merasa uang tersebut besar sekali, ia jadi kecanduan untuk memperolehnya lagi.“Tenang saja… Video kita jualnya di luar negeri, saya mau jelaskan eh kamu duluan kabur…”, kata Florensia ketika Karen menemuinua kembali. Mulut Karen tak bisa digerakkan, ia hanya bisa membiarkan penis besar itu masuk ke dalam mulutnya. “Wah, saldonya bertambah…”, kata Karen dalam hati kegirangan setelah beberapa kali bolak-balik ke ATM akhirnya membuahkan hasil. Guntur dan Fahmi bergiliran memeluk Karen yang tidak berkutik. Bokep Barat***
“Sampai jumpa besok ya”, kata Florensia menandakan Karen sudah bisa mulai bekerja besoknya. Guntur membuka mulut Karen lalu disodorkannya penisnya masuk ke mulut Karen. “Wah, akhirnya ya…”, singgung mamanya, memang sejak Karen lulus sekolah, mamanya juga risih karena Karen cuma bisa malas-malasan di rumah, bukannya bantu orang tua bersih-bersih, namun Karen hanya tidur-tiduran dan nonton televisi saja.Karen sangat senang, ia tertidur pulas
