Lalu kami ngesex lagi untuk ketiga kalinya, dengan posisi berdiri di bawah semburan shower air hangat. Bokepindo Jadi tak sulit bagiku untuk berlutut dengan kedua kaki terletak di kanan kiri pinggul Adit. Adit menruti saja. “Apa kamu bisa mijit Dit?” tanyaku ketika Adit masih berdiri canggung di dekat tempat tidurku yg luas. Pada waktu baru asyik mengocok-ngocokkan batang k0ntolnya, aku masih sempat menarik kaonya agar terlepas dari tubuhnya, supaya sama-sama bugil. Lalu meninggalkan CD dan kaosnya. “Apa kamu bisa mijit Dit?” tanyaku ketika Adit masih berdiri canggung di dekat tempat tidurku yg luas. “Keluarin di dalem aja Dit,” sahutku sambil memeluk lehernya dengan gemas. Adit menruti saja. Tapi dengan senyum binal aku berkata,
“Ya udah, kamu elus memekku, aku elus batang k0ntolmu yg udah tegang ini, biar adil kan?”
“I i…iya Mbak…ta…tapi…adduuuhhhh…perasaan ku jadi ga karuan nich…” kata Adit sambil berusaha menuruti perintahku, mulai mengelus-elus memekku dengan tangan yg sudah berlumuran baby lotion. Tapi aku masih bisa menguasainya. “Adit… malam ini kamu tidur di kamarku ya,” kataku,
“aku lagi takut tidur sendiri” Adit kaget, memandangku sesaat.
