Lalu Mas Hendra menanyakan sebab perubahan sikapku itu. Bokepindo Bukan materi yang aku kejar pada dirinya, namun karena sikapnya yang santun thdp aku. Setiap hari, matanya tidak luput memandangku dari ujung rambut sampai kaki. Kami tinggal di surakarta dan menempati rumah pemberian orang tua Mas Hendra. waktu itu memang saya salah,, saya tergesa gesa saat itu, jawabku. Dan akhirnya ia hujamkan kejantanannya kekemaluanku berkali kali. Sebagai wanita jawa aku dituntut untuk nrimo dan pasrah saja. Dalam rumah itu hanya ada dipan beralaskan tikar dan sebuah bantal. Pak Rojak lalu meraih tanganku dan menciumnya. Baru kali ini, tanganku di pegang orang selain suamiku dan ada rasa hangat yang mengalir di sekujur tubuhku. Beberapa hari kemudian, datanglah sopir yang dicari Mas Hendra itu. tapi aku slalu terbayang wajahnya, sampai2 saat suamiku saat berada diatas tubuhku saat melakukan hubungan badan, aku kira Pak Rojak yang diatas tubuhku, tapi untunglah aku masih bisa menguasai diri.Besoknya aku seperti biasa diantar olehnya, dan ia tambah berani dengan meraba paha dan dadaku, tangannya aku tepiskan, namun ia hanya senyum. Tidak ada lagi rasa nikmat yang aku rasakan saat Mas Hendra mencumbuku dan mensebadaniku. Dan sekian lama barulah aku mengetahui dari seorang teman bahwa Pak Rojak adalah seorang dukun
