Tak ada jawaban dari Vivi tapi yang saya lihat tatapan mata Vivi berubah dia seperti kaget, takut, penasaran, terpesona, dan kagum karena memang Vivi biasanya Cuma melihat penis saya yang berukuran standard. Kadang saya bingung karena saya masih sangat mencintainya.,,,,,,,,,,,,,, “Tenang cah ayu awalnya memang sedikit sakit tapi lama2 pasti kamu suka “. Bokepindo Tanpa sadar saya mengeluarkan penis dan mulai beronani. Dengan masih memakai jilbabnya Vivi terus bekerja. Vivi memiliki postur yang lumayan padat , walau dia menggunakan baju tertutup dan berjilbab. Tangan Vivi menggengam erat penis si bapak seakan tak mau melepasnya. Anehnya saya tidak pernah berani untuk menanyakan hal ini ke Vivi. Dia kembali dibaringkan dan bapak tua itu bersiap menindihnya. Setelah turun saya pesan minum dan sembari menunggu saya ngobrol dengan si ibu mengenai asal usul kami berdua. Pelan2 bapak tua itu mulai menggoyangkan penisnya diliang vagina Vivi. Yakin mereka akan menyudahi pertarungannya saya bergegas kembali kewarung kopi tadi. Sibapak baru mulai mempercepat goyanganya Vivi sudah mengangkat pinggulnya keatas dan kemudian mengejang. Sibapak baru mulai mempercepat goyanganya Vivi sudah mengangkat pinggulnya keatas dan kemudian mengejang. Berbarengan dengan saya yang juga mengeluarkan mani saya dibalik rumah itu. Ujar Vivi setengah berteriak. “Leeeebiiih Keeeeraasssh Paaackhhh” ucapan Vivi semakin kacau.
>
Mami Basah Memamerkan Kemesraannya
Related videos









