Tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan jeritan tertahan, “Aku sampaai Veeenn…, peluk aku kuat-kuatâ€. Bokep indo Terlihat Ris sangat kecil dalam gendongannya, dibandingkan badan Ven yang besar itu. Kira-kira sepuluh menit Ris mengulum kemaluan Ven, kemudian Ven menarik kepala Ris dan mendekatkan ke mukanya dan kemudian melumat bibir Ris. Aku mulanya juga agak ragu-ragu, tapi untuk menghentikan ini, kelihatannya sudah kepalang, karena tidak enak hati pada Ven yang telah bersedia memenuhi keinginan kami itu. Dengan sangat bernafsu, Ris mengulum penisku sementara Ven tampak menggerakan pinggulnya semakin cepat. Pada waktu Ven mulai menekan penisnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Ris, “Aduuhh…, sakiiitt…, Veenn…, pelan-pelan…, doongâ€. Aku kemudian duduk di kursi sofa yang ada di ruang tidur itu dan menarik Ris. Setelah itu Ris kemudian mengelapnya dengan handuk kecil. Setelah ejakulasi, meskipun sekitar satu jam kemudian penisku bisa ereksi lagi, umumnya aku merasa lelah dan tidak bergairah, mungkin akibat beban pekerjaan yang cukup berat. Tampak kulitnya yang putih dan vaginanya yang tanpa rambut (Ris biasa mencukur bulu vaginanya secara teratur) merekah dan tampak basah.
