Karena sedari tadi, ia tak henti-hentinya tersenyum melihat kearah Citra.“Dek… Kenalin ini Pak Poniran…Beliau yang punya tanah proyek di kota….” Ucap Marwan yang akhirnya memperkenalkan istrinya kepada relasi bisnisnya, “Yang dibelakangnya itu ajudannya, Yongki dan Bolod…”“Poniran….” Kata pria bertubuh pendek tambun itu sambil menjulurkan tangan dan mengamit tangan Citra, “Panggil saja saya Mas Iran… Hekhekhek…”“Waduh…. Bokep indo Oooh… Oohhh…”CREEETT… CREEEEETTT….CRREEEEECEEEEEETTTT…. Sambil melihat-lihat photo Citra yang ia ambil dalam berbagai kesempatan, Muklis pun mulai tenggelam dalam lamunan joroknya.“Itu istrinya ya Dek…?” Celetuk Yadi, penjaga counter berusia 32 tahunan, yang entah sejak kapan sudah berdiri di disamping Muklis.“Eeeh…. Saking kuatnya sodokan penis Muklis membuat dinding kamar ganti itu ikut-ikutan berderit berisik.KRIET… KRIET… KRIET…PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
“Sssttt…. Muklis gitu looh. Mbak mau pilih-pilih BH dulu…”Tak beberapa lama, Citra pun akhirnya sibuk memilih beha yang ia inginkan. Ooohhh…. Aku ajak mas-mas yang ada diluar buat mbantuin aku ngentotin memek hamilmu loh…. Muaaah… Haaaah….. Udah nih Klis.. Dientot kontol kecil Mas Marwan…..? Ia hafal, jika Marwan sudah menampakkan wajah seperti itu, berarti ada sesuatu hal penting yang akan dibicarakan.“Nanti sehabis kamu dari toilet….Mas mau ngobrol… ” Ucap Marwan singkat“Benar khan….?” Gerutu kata hati Citra.“Ngobrol apa Mas…?” Tanya Citra.“Nanti aja ngebahasnya… Sekarang kamu buruan gih ketoiletnya….
>