Pertanyaan terbesar tetap saja, ngapain Rara melem-malem ada tempat hiburan malam di Bandung, sendirian lagi. “Ahhh…Akhh….Aghkhh..” pekikan Rara makin keras seiring dengan makin cepatnya tusukan penisku.“Lagi sayang…lagi…lagi..” pekik Rara. Bokepindo Kalo sama yang perawan kadang gak mau terus kalo dia udah orgasme, cepek katanya. Rara cuma mengangguk kecil. Aku juga membuatkan dia teh hangat. Matanya kelihatan merah sekali.“Ra, kenapa nih ada disini ? Kemudian aku mengecup kening Rara. Dasar nakal!“Sorry nih Ra, kamu lagi ada masalah ya ?” tanyaku. butuh sesuatu ?” tanyaku.Rara cuma diam tapi kemudian rebahan disampingku, bahkan dia menarik selimut yang aku pakai supaya dia kebagian.“Kan aku dah bilang yan, aku lagi butuh ditemenin. Sat mencium penisku menggesek-gesek memeknya walaupun belum masuk.Aku posisikan tubuhku dan menuntun penisku ke memeknya. Kali ini vaginanya tidak terlalu sulit dipenestrasi, mungkin karena tidak tegang sehingga cairan vaginanya cukup. Dasar nih orang, ngerepotin tanpa perasaanKemudian aku rebahan di kasur dan menyalakan televisi. “Kok dulu ?” tanyaku heran.“Sampe siang tadi sih yan. “OK deh, kalo kamu lagi gak pengen ngomongin, aku gak bakal nanya lagi” jawabku.Sesampainya dirumahku, ternyata Rara gak ada persiapan apa-apa untuk pergi ke bandung, dia cuma membawa tas kecil yang berisi dompet dan peralatan kosmetik.
