Hari sudah larut malam, kami tiba di kos pukul 22 malam, maklum mas Mbelor nyetirnya pelan lagi pula gerimis bikin takut tergelincir.“Waduh kosnya mas Mbelor udah Dikunci nih”, katanya sembari melihat Jam tangan Akhirnya kutawarkan untuk tidur di kosku saja, karena memang ibu kos tak tinggal di tempat kos kami, sembari menggandeng mas Mbelor dari parkiran ke dalam kamar kostku. Aku hanya bisa membetulkan pakiaku sembari mendesah
“mass….”. Bokep indo “Stt…” bisik ku ketika mas Mbelor hendak mengucapkan kata. Kubuka kunci dan kami pun berada didalam kamar kosku yg berukuran cukup luas, tak ada kamar mandi didalamnya akhirnya akupun berjalan dengan tubuh basah kuyub menuju lemari dan mengambil selembar handuk bersih dan melemparkannya ke arah mas Mbelor kemudian ke ranjang dan merapikannya.Betapa kagetnya ketika kurasakan ada dua belah tangan tiba-tiba mendekap pinggangku dari belakang, dan kurasakan wajahnya menempel di leherku dan mengeluarkan nafas hangat yg menyapu sela-sela telingaku. Aku langsung berjalan cepat ke arah meja bosku dan mengambil tas kecilku sembari pamit untuk pulang. Terasa ingin melonjak begitu kemaluanku yg dari tadi dianak tirikan kini akhirnya terjamah juga oleh tangan mas Mbelor. “Semuanya pada tidur entar tergangu ” kataku kemudian. Dan setelah beberapa saat tanpa kusadari dia telah berhasil melepaskan kancing kemejaku dan
